Kamis, 16 Januari 2014

tugas tata susilaa

TATA SUSILA
Ucapan Yang Terkontrol
Madhumanme nikramanam
Madhumanme parayanam,
Vaca vadani madhumad
Bhuyasam madhusamdrsah (Atharwa Weda 1.34.3)
Terjemahan :
            Oh Tuhan! Ke mana pun kepergian dan di mana pun kedatangan saya menjadi manis dan apa pun yang saya ucapkan hendaknya juga lemah lembut dan saya sendiri menjadi simbol dari kelemah lembutan itu.

Ulasan:
             Mantra tersebut berasal dari Atharwaweda yang membicarakan tentang pengharapan kata-kata yang baik dan sopan yang perlu selalu diucapkan di dalam pergaulan. Dalam kesusastraan dikatakan bahwa orang yang memakai perhiasan kalung atau emas, memakai kosmetik yang berharga mahal serta memakai cinderamata dan sebagainya belum bisa disebut berbusana yang baik. Manusia baru bisa dikatakan berbusana yang baik, apabila mereka selalu mengucapkan perkataan yang baik dan halus. Dengan demikian harga diri bisa dinilai melalui ucapan. Hal ini ditekankan dalam Weda supaya manusia bisa mengontrol ucapan yang tidak baik. Dalam mantra di atas dikatakan lidah kita hendaknya ditempati oleh kata-kata yang manis bagaikan madu dan selalu sejalan dengan kata-kata yang benar dan baik. Demikian juga sampai ke dalam hingga ke pikiran kita, agar kata-kata yang kasar dan tidak baik tidak mendapat tempat dalam pikiran kita.
            Mantra tersebut sangat penting pada zaman sekarang karena saat ini manusia dari hal-hal kecil selalu mengucapkan kata-kata yang tidak baik yang dapat merugikan orang lain. Mulut yang tidak terkontrol sering menyebabkan kita mendapatkan kesulitan. Untuk itu di dalam Manawa Dharmasastra dijelaskan pentingnya melaksanakan monavrata, yaitu tidak bicara. Monavrata juga bukan semata tidak boleh berbicara melainkan di sini juga ditekankan boleh bicara, tetapi hendaknya harus selalu baik dan benar. Dikatakan juga melalui monavrata sebuah kekuatan akan muncul yang akan memberikan kedamaian kepada manusia. Karena itu para rsi tidak banyak bicara dan selalu melakukan monavrata.
            Ucapan kita akan baik dan benar apabila kita berjalan pada jalan yang benar. Lingkungan yang baik akan mempengaruhi kita dalam berbahasa dan bertutur kata dengan halus dan sopan. Sebaliknya, lingkungan yang tidak baik, akan mempengaruhi kita untuk berkata-kata kasar dan jahat.
            Ucapan juga akan menentukan kehidupan seseorang, karena dengan ucapan seseorang bisa mendapatkan teman, sahabat, atau musuh serta kematian sekali pun. Hal ini juga tertuang dalam kitab Sarasamuscchaya yang menyebutkan bahwa:
            Wacika nimittanta manemu laksmi,
            Wacika nimittanta manemu sukha,
            Wacika nimittanta manemu dukha,
            Wacika nimittanta manemu pati, 
Terjemahan :
            Dengan kata-kata orang akan menemukan sahabat,
            Dengan kata-kata orang akan menemukan kebahagiaan,
            Dengan kata-kata orang akan menemukan penderitaan,
            Dengan kata-kata orang akan menemukan kematian,
Begitu besar dampak yang ditimbulkan hanya dengan kata-kata. Untuk itu, sangatlah penting untuk mampu mengendalikan kata-kata. Di dalam ajaran agama Hindu banyak dijelaskan serta dianjurkan untuk selalu berbuat baik. Salah satu ajaran tentang berkata yang baik tertuang dalam ajaran Tri Kaya Parisudha (Tiga hal yang harus disucikan), yang meliputi Manacika Parisudha, Wacika Parisudha, dan Kayika Parisudha. Dalam wacika parisudha ini ada empat macam pengendalian yang harus dilaksanakan, yang meliputi tidak mencaci maki orang lain, tidak berkata-kata kasar terhadap orang lain, tidak memfitnah dan tidak ingkar terhadap janji.
Untuk itu mantra tersebut menyarankan hendaknya kita tidak mengucapkan kata-kata yang kasar dan tidak baik yang bisa menyakiti orang lain. Tubuh yang luka bisa terobati, tetapi hati atau perasaan seseorang yang luka karena ucapan sangat sulit untuk disembuhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar